Langsung aja ya.
Ane mo cerita, kemaren pegi ane
dikasih bekel sarapan sama rekan kerja ane di kantor.. bukan bubur, bukan nasi
uduk atau ketan urap, tapi sebuah cerita penuh ibroh dari tukang tongsai.
Begini ceritanya… (kalimatnya
kayak program horor jadul gak sih? :D)
***
Di sebuah kampung tinggallah
penjual tongsai. Setiap hari ia berkeliling kampung untuk menjajakan jualannya.
Anehnya, dari hari pertama ia berjualan dagangannya gak pernah abis. Selalu ada
sisa. Karna sayang dengan dagangannya jika dibuang begitu saja, akhirnya si
tukang tongsai pun berinisiatif untuk memberikan sisa dagangan kepada
tetangga-tetangganya. Esok hari, hal yang sama terjadi. Tongsainya masih ada
sisa. Gak peduli seberapa banyak tuh tukang tongsai ngurangin jumlah porsi
yang dibawanya, tongsainya masih aja bersisa. Akhirnya dia rutin deh tuh
ngasih sisa tongsai dagangannya kepada para tetangga. Sampe suatu malam si
tukang tongsai merenung dan berfikir, “Dari pada saya kasih dagangan saya ke
tetangga saya yang sisa mulu, lebih baik saya berikan saja lebih dulu
tongsainya sebelum dijual toh akan selalu ada jatah tongsai untuk mereka.” begitu
pikirnya.
Keesokan harinya, ia pun beraksi.
Sebelum berkeliling untuk berjualan, ia membagikan tongsai kepada para
tetangga. Selesai membagikan tongsai, barulah ia berangkat untuk berkeliling
seperti biasa. Sepulangnya dari berkeliling, terlihat wajah si tukang tongsai gak
seperti biasanya, kali ini lebih ceria. Gimana nggak? ternyata hari itu adalah
hari dimana dagangannya laris terjual! Wooooow….!!!
Si tukang tongsai seneng banget dong
dagangannya abis. Sejak saat itu, si tukang tongsai gak pernah pergi berjualan
sebelum ia menunaikan rutinitasnya
mebambagi-bagikan tongsai ke para tetangganya. Dan mulai saat itu juga berlaku
kebalikan… Gak peduli sebanyak apapun jumlah tongsai yang dibawa, tongsainya
akan selalu habis!
***
Sebenernya yang dilakukan sama
tukang tongsai sebelum dan sesudahnya sama-sama aja sih, sama-sama sedekah dan berdagang.
Yang membedakan adalah, niatnya! Awalnya niat tukang tongsai ‘sedekahin sisa
dagangan’ lalu beralih menjadi ‘dagangin sisa sedekahan’ . Ini baru namanya
nilai sebuah keberkahan. J
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar